KARL MARX dan MARXISME


Karl Heinrich Marx adalah seorang revolusioner dan filsuf yang sangat berpengaruh, tulisannya merupakan dasar bagi terbentuknya teori komunisme internasional modern. Marx lahir di Trier, Prussia, 5 Mei 1818. Pada tahun 1843, Marx pindah ke Paris dan bertemu dengan Friedrich Engels,  yang selanjunya menjadi rekanan Marx dalam mengembangkan teori Komunisnya. Bersama dengan Engels mereka menerbitkan pamflet yang mendukung kaum buruh “The Communist Manifest” yang menegaskan bahwa semua perjuangan manusia telah di dasarkan pada perjuangan kelas, walaupun pada akhirnya kamu ploretariat(buruh) yang akan berjaya.

Pemikiran Marx lahir dari kegelisahan akan kodisi rakyat Eropa saat itu. Dimana para pekerja/buruh yang terasingkan oleh pekerjaan mereka sendiri. Kapitalisme sebagai sistem ekonomi yang berkembang di Eropa disadari betul oleh Marx tidak memberikan keuntungan bagi semua pihak, khususnya kaum pekerja. Perekonomian yang ada dijadikan sebagai tempat mengeksploitasi manusia dan ajang untuk membagi-bagi kelas di masyarakat yaitu kelas borjuis dan proletariat. Meskipun perekonomian kapitalis yang di kendalikan oleh kaum borjuis bersifat eksploitatif terhadap buruh, Marx tidak melihat pertumbuhan kapitalisme sebagai peristiwa negative atau kemunduran. Sebaliknya, kapitalisme berarti kemajuan bagi Marx dalam 2 hal, yang pertama kapitalisme menghancurkan hubungan produksi, kapitalisme merupakan langkah maju dalam hal bahwa buruh bebas menjual kekuatan kerjanya dan memperoleh imbalan yang terbaik, kedua, dan yang paling penting bagi Marx, kapitalisme membuka jalan bagi revolusi sosial.

Sebagai penguatan akan teori Marx akan adanya kelas-kelas, Negara dikatakan tidak otonom, mereka digerakkan oleh kepentingan kelas yang berkuasa, dan Negara kapitalis  terutama digerakkan oleh kepentingan kaum borjuisnya. Hal ini berarti bahwa perjuangan antar negara, termasuk peperangan seharusnya dilihat dalam konteks persaingan ekonomi diantara kelas kapitalis dari negara yang berbeda. Bagi kaum marxis, konflik kelas lebih mendasar di banding konflik antar negara. Sebagai suatu sistem ekonomi, kapitalisme bersifat ekspansif, selalu mencari pasar baru dan lebih menguntungkan. Di sebabkan kelas-kelas, batas negara konflik tidak terbatas pada negara-negara bahkan meluas ke seluruh dunia dalam gelombang kapitalisme. Kapitalisme menciptakan perbedaan kedudukan dari setiap negara berbeda. Yaitu adanya negara kaya (core) dan negara berkembang (periphery) . Negara yang 1 dan yang lainnya saling terkait dan ada ketergantungan di antaranya. Hal ini melahirkan teori “dependensia dan “world system”. Teori dependensia mencoba menjelaskan ketidaksesuaian yang lebar antara industrialisasi, kesejahteraan negara-negara utara dan kemiskinan, negara-negara miskin di selatan. Dalam hubungan utara-selatan, ngara kaya berdasarkan sejarah memindahkan negara berkembangan kepada posisi subordinat melalui ekploitasi sumber daya, termasuk manusia dan bahan mentah.

Studi tentang kebergantungan structural berkembang lebih lanjut dengan suatu penemuan world system theory, yang kemudian secara intensif dipelajari diAmerika Utara. Kemiskinan dan pemiskinan negara-negara dunia ketiga dipahami dalam konteks yang lebih luas, sistem ini menuntut setiap negara, termasuk negara-negara dunia ketiga (kapitalis pinggiran), untuk menyesuaikan diri dengan prinsip-prinsip kapitalisme global. Keterlambatan pembangunan di negara-negara dunia ketiga justru di sebabkan oleh keterikatan mereka terhadap system dunia yang kapitalis ini; mereka yang belum siap dipaksa untuk bersaing dalam konteks dunia yang kapitalis.Dunia ketiga bukannya tidak menyadari bahwa suatu ketergantungan  (dependensi) telah berlangsung di negara-negara mereka sehubungan dengan proses modernisasi dan industrialisasi persoalannya ialah bagaimana cara yang harus di tempuh agar fenomena ketergantungan itu dapat di eliminasi sedemikian rupa. Salah satu cara yang dapat di tempuh menurut marxis yaitu Revolusi.

Departemen Advokasi dan Kajian Strategis

HIMAHI FISIP UNHAS

6 thoughts on “KARL MARX dan MARXISME

  1. melihat tulisan di atas…
    memungkinkan juga kaum buruh, kaum tani dan orang kelas bawah Indonesia digerakkan untuk melakukan revolusi…
    bukankah kominisme selalu hidup di negara yang pertentangan kelasnya cukup signifikan…

    • sependek pgetahuan saya komunisme lahir dari latar blakang sejarah masyarakat suatu negara yang cenderung tdk stabil. hal tersebut bs disebabkan karena peperangan yg t’jadi dalam internal(domestik negara) maupun eksternal. sebgai contoh: negara kamboja, china dan rusia..
      komunisme muncul sbgai sebuah rezim yg bisa qt katakan cenderung diktator trhadap rakyatnya..

      u/ kasus d’indonesia, sulit u/ terjadinya sebuah revolusi sebab sebagian besar masyarakatnya telah terkena hegemoni dari negara-negara maju. hegemoni dsni adalah pengaburan fungsi2 asli suatu aspek…dan bagaimana caranya?yaitu melalui media (pers,dsb) apalagi mengingat semua sektor2 perekonomian d’indonesia telah dkuasai oleh negara maju sehingga hampir sbagian besar hajat hidup masyarakat indonesia, ada d’tgan mereka..sama halnya dgn hidup segan mati tak mau..

      tp sy tetap optimis bahwa perubahan bs qt capai, sedikit demi sedikit jika kaum2 intelektual mampu memahami fungsi dan kedudukannya..:)

Tinggalkan komentar